MY SWEET CHERY APPLE

Senin, 18 November 2013

TARIAN TANA TORAJA (TORAJA TRADITIONAL DANCE)

Tarian Burake

Tarian ini berasal dari bagian Barat Tana Toraja yaitu Kecamatan Bonggakaradeng. Tarian ini merupakan tarian pemujaan kepada Puang Marua can Deata (Aluk Todolo).
Ditarikan oleh gadis-gadis bangsawan dengan iringan musik yaitu suling lembang, musik gesek yaitu geso'-geso', gendang tangan yang kecil yaitu Kamaru (Garapung) dan gendang besar yaitu Gandang Boro. Tarian ini diantar dengan sebuah lagu berjudul : Kamma'-kamma'ku To Lino (Lagu khusus pemujaan).
Pakaian yang digunakan sangat spesifik yaitu Bayu Nene' Barandilau, Basserarang, Dodo orang. Perhiasannya terdiri dari Sa'pi' Ulu, Tida-tida, Ponto Kati, Sassang, Rara' dan Orang-orang serta hiasan khas yaitu Kanuku Deata (kuku dewa-dewi). Untuk kaum lelaki menggunakan Seppa' Todolo/Seppa' Tallubuku, Bayu Pokko' Muane, Sambu', Talingka' sapu', La'bo Pinai, semuanya adalah bagian dari tradisional lelaki ditambah hiasan dari manik-manik.
Tarian Dau Bulan

Sama dengan tarian Burake, namun tarian ini adalah Tari kreasi baru yang diciptakan oleh keluarga Tonglo dan berasal dari Kecamatan Bonggakaradeng.
Tarian ini dipergelarkan sebagai tarian pengucapan syukur kepada Puang Matua atas berkatnya terutama keberhasilan panen.
Pakaian dan perhiasan yang dikenakan oleh para penari hampir sama dengan tarian Burake namun lebih sederhana. Alat musik pengiring dahulu kala digunakan lesung panjang namun pada saat sekarang ini telah diganti dengan gendang.
Juga tarian ini memiliki lagu khusus yang dikenal dengan judul Dao Bulan Da'mu mallun len, yang berarti permohonan kepada sang Pencipta agar berkatNya senantiasa dilimpahkan pada umat manusia sama seperti terangnya bulan yang senantiasa bersinar.
Tarian Ma'badong
Penari membuat lingkaran yang saling mengkaitkan jari-jari kelingking. Penari bisa pria juga bisa wanita setengah baya atau tua.
Biasanya mereka berpakaian serba hitam namun terkadang berpakaian bebas karena tarian ini terbuka untuk umum.
Tarian ini hanya diadakan pada upacara kematian ini bergerak dengan gerakan langkah yang silih berganti sambil melantunkan lagu (Kadong Badong) yang syairnya berisikan riwayat manusia mulai dari lahir hingga mati dan do'a, agar arwah si mati diterima di negeri arwah (Puya) atau alam dialam baka.
Tarian Badong ini biasanya berlangsung berjam-jam, sering juga berlangsung semalam suntuk. Perlu diketahui bahwa hanya pada upacara pemakaman yang lamanya tiga hari/malam ke atas yang boleh dilaksanakan tarian Badong ini atau khusus bagi kaum bangsawan.
Tarian Ma'dandan

Tarian ini berintikan pemujaan dan doa-doa yang disampaikan kepada Puang Matua dan Deata(dalam Aluk Todolo) pada syukuran panen atau pun tahbisan rumah adat. Ditarikan oleh sekelompok orang wanita.
Pakaian dan perhiasannya serta peralatan yang digunakan cukup sederhana, yaitu pakaian / baju Toraja/Bayu Bussuksiku dan memakai hiasan kepala (sa'pi') yang menyerupai segitiga bagian rumah di bawah atap (lindo para).
Peralatan mereka adalah tongkat dan kaleng kecil yang diisi kerikil kecil sehingga berbunyi gemerincing apabila diketukkan pada tongkat. Mereka bergerak dengan lemah gemulai menggoyangkan tongkat dan diiringi irama nyanyian khusus untuk Ma'dandan.
Tarian Ma'katia

Tarian duka untuk menyambut keluarga dan kerabat yang menghadiri upacara pemakaman seorang bangsawan.
Penari berpakaian adat Toraja secara seragam dengan memakai sa'pi'. Dengan gerak gemulai diiringi lantunan lagu duka untuk menyatakan bahwa mereka juga turut berbagi duka dan dapat menghibur keluarga yang berduka.
Tarian dimainkan saat rombongan keluarga ataukerabat (totongkon), memasuki arena penerimaan tamu (lantang Karampoan).
Tarian Manganda'

Tarian ini dipentaskan oleh kaum pria yang mempergunakan tanduk kerbau dan hiasan uang-uang logam kuno (oang) sebagai hiasan kepala ditambah dengan kain mawa' tua terjumbai ke belakang. Para penari menggunakan juga lonceng/bel kecil yang selalu dideringkan pada saat menari dan bunyinya sangat merdu dan ritmik.
Gerakan tarinya sering dibarengi lengking teriakan yang mengejutkan penonton Tarian Manganda' adalah tarian pemujaan yang dipentaskan pada upacara Merok atau Ma'Bua'.
Tarian Manimbong

Tarian Manimbong juga merupakan tarian pemujaan dan doa pada upacara syukuran. Perbedaannya ialah tarian ini hanya ditarikan oleh kaum pria.
Pakaian, hiasan dan perlengkapan mereka terdiri dari pakaian khusus untuk pria yaitu Bayu Pokko' dan Seppa Tallu Buku dan berselempangkan kain tua/antik yakni Mawa' serta mengenakan hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung bawan atau bulu ayam yang cantik.
Perlengkapan mereka yaitu parang kuno (la'bo' pinai) dan sejenis tameng bundar kecil yang bermotif ukiran Toraja. Gerakan mereka juga diiringi dengan syair lagu khusus.
Tarian Manimbong sering dikombinasikan dengan Tarian Ma'dandan dengan gerakan yang diiringi oleh irama yang sama, walaupun tempat penari pria dan wanita saling bertukaran tempat ke depan dan ke belakang, berdiri dan berlutut, dengan diiringi sentakan
gerakan-gerakan kaki.
Tarian Memanna

Tarian ini khusus ditarikan pada upacara penguburan orang mati karena terbunuh. Penarinya terdiri dari lelaki yang menyeramkan dengan pakain compang-camping dari tikar robek, ikat kepala dari rumput padang-padang, senjatanya dibuat dari bambu, perisainya terbuat dari pelepah pinang atau kulit batang pisang.
Tarian ini sangat jarang ditemukan karena jarang terjadi pembunuhan. Dengan syair-syair penari yang sedih dan menakutkan bergerak mundur majus ambil mengutuk si pembunuh yang kejam.
Tarian Pa'Bondesan

Pa'bondesan merupakan tarian pemujaan di mana penarinya kaum lelaki. Para penari bertelanjang dada dan hanya mengenakan semacam selendang yang diselempangkan dari bahu ke pinggang secara diagonal. Mereka juga mengenakan kuku palsu yang disebut kuku setan kanuku bombo, dan hiasan kepala yang khas seperti bando dihiasi dengan bambu kesil penuh guntingan-guntingan kertas disebut Pangarru'.
Gerakan dalam tarian ini, senantiasa berputar di tempatnya mengikuti irama suling yang ditiup oleh empat orang pemain suling (tidak ikut menari). Alunan suling tersebut sangat menarik dan menyentuh perasaan.
Tarian Ma'Gellu'

Gellu' Pangala' adalah salah satu tarian tradisional dari Tana Toraja yang dipentaskan pada acara pesta "Rambu Tuka" juga tarian ini ditampilkan untuk menyambut para patriot atau
 pahlawan yang kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan. Tetapi tarian ini tabu atau pamali dipentaskan pada acara "Rambu Solo".
Tarian Pa'pangngan

Tarian ini dipentaskan oleh gadis-gadis cantik berpakaian Toraja secara lengkap yang warnanya agak hitam atau agak kegelapan.
Gerakan mereka diiringi oleh alunan bunyi suling lembang dan alunan lagu duka (pa'marakka').
Gerakan penari merupakan ucapan selamat datang dan penyuguhan sekapur sirih (Pangngan) dan diakhiri dengan ucapan terima kasih dan pernyataan pamit.
Tarian Pa'randing

Tarian ini khusus untuk menghormati para pahlawan perang yang akan pergi berperang atau baru tiba dari medan perang.
Penarinya terdiri dari 2 atau 3 bahkan lebih dan hanya ditarikan oleh laki-laki dan biasanya berasal dari rumpun keluarga yang sama.
Perlengkapan dan hiasan yang dikenakan adalah :
  • Balulang: yaitu perisai yang dibuat dari kulit kerbau yang sudah diawetkan dan sangat kuat.
  • Doke, Tombak, La'bo' Todolo (Parang antik), Tanduk: tiruan tanduk kerbau yang terbuat dari kuningan,
  • Tora: taring binatang buas yang pernah dibunuh oleh leluhur penari,
  • Usuk Tau: tulang rusuk manusia yang dipakai sebagai kalung.
  • Pempaya': rambut binatang liar yang melambangkan sebagai pemburu yang berani.
  • Pangngarru': tongkat yang terbuat dari tangkai enau sebagai kompas.
Bayu dan seppa tallu buku: celana tradisional laki-laki Toraja.

Selasa, 25 Desember 2012

KISAH EMPAT LILIN

lilin-idup1
Ada empat hal yang penting yang kadang kita kurang bisa menjaganya…dan apabila kita tidak bisa menjaganya maka dia akan lenyap satu demi satu.Empat hal yang penting itu adalah 4 LILIN.Lho kok lilin ??
Ada 4 lilin yang Menyala Di Dalam Sebuah Kamar,
Sedikit Demi Sedikit Lilin tersebut Habis Meleleh dan
Suasana Terasa Begitu Sunyi sehingga Terdengarlah Percakapan Mereka.

Aku adalah “DAMAI“.
Namun Manusia TAK MAMPU MENJAGAKU :
maka Lebih Baik aku MEMATIKAN DIRIKU SAJA !”
Demikianlah Sedikit demi sedikit sang Lilin Damai Padam.

Aku adalah “IMAN“.
Sayang aku TAK BERGUNA Lagi.
Manusia TAK MAU MENGENALKU,
untuk itulah Tak Ada Gunanya aku Tetap Menyala.”
Begitu selesai Bicara, Tiupan Angin Memadamkan Lilin Iman tersebut.

Dengan Sedih giliran Ketiga Berbicara :
Aku adalah “CINTA“.
TAK MAMPU Lagi aku Untuk TETAP MENYALA.
Manusia TIDAK LAGI MEMANDANG dan MENGANGGAPKU BERGUNA.
Mereka SALING MEMBENCI, MEMFITNAH, MENGHINA
bahkan Membenci Mereka yang Mencintainya, Membenci Keluarganya.”
Tanpa Menunggu Waktu Lama, maka Matilah Lilin Cinta tersebut.

4-lilin
Tanpa terduga….
ANAK Pemilik Rumah itu Masuk ke dalam Kamar untuk mengambil
‘BENDA-benda’ Milik-Nya di sana, dan Melihat Ketiga Lilin Telah Padam.
Karena dia Tidak Bisa Melihat Jelas Dalam Gelap, ia berkata :
”Eh..Apa yang Terjadi ?
Kalian Harus Tetap Menyala, Aku Tidak Mau RUMAH-ku Gelap !”

Dengan Mata Bersinar, sang Anak mengambil Lilin HARAPAN,
lalu Menyalakan Kembali Ketiga Lilin lainnya.

APA YANG TIDAK PERNAH MATI HANYALAH “HARAPAN”.
HARAPAN yang ADA DALAM HATI KITA.
Dan Masing-masing dari kita Dapat Menjadi ALAT Seperti Anak tersebut,
yang Dalam SITUASI APAPUN MAMPU MENGHIDUPKAN KEMBALI
IMAN, DAMAI, CINTA DENGAN HARAPAN - NYA.

Selasa, 11 Desember 2012

cerita rakyat Tana Toraja [versi bahasa inggris]


BEAUTIFUL GIRLS [baine ballo]
in the village there is a beautiful girl. He looks smart and very pretty face and beautiful body physique. Therefore many young people who are interested to make her his wife. are some of those who approached him, but no one willing heart.
people ask, as if the young man that his heart would. she replied "a handsome young man, able to tell an amazing story, that would be my husband." Then came the six young men who intended to tell stories that are considered great and
awesome.
The first young man who told me: "I never go into the woods, and saw a huge tree. around the tree day and night I was before I got back to where I started." The second boy then said: "never a time I saw a wicker extraordinary length, edges are not visible because he gets to heaven." and third you
ng man  said: "I ​​never saw a big house and a high, where many chickens roost. if we look up, the chickens were seen only by turtledove, but if they go down to the ground, his body of mother hen and rooster is great. "The fourth young man told me, he said: "I never saw a wild buffalo are not playing big, just a piece of fur Nibung tree." the fifth young man also spoke, saying, "I never found a palm tree stretching, a truly big and tall. I need a night to run from its base to reach the top." then came the six young man, saying, "I had to walk around and find a drum that hard once described how big. beaten only once, the sound has been heard for a year."
during the sixth young man was told, amazed-five other young men marveled, and they simultaneously asked, "what was the wood used to make the drum
like that?" The sixth young man replied: "that is used is made ​​of wood that requires day and night to surround and palm trees lived a day from its base to the tip." and they further asked: "What skin is used to make the drum that?" he replied, "that is used to close the drum skin is buffalo skin coat and only one tree for Nibung." then people ask: "where the drum was hanged and what rope used to hang drum that?" the young man said: "drum that hung on" longa "big house with rattan ends up into the sky."
so amazed-they all marveled to hear his explanation. The sixth young man is finally chosen by a beautiful girl to be her husband, because it is good and smart thinking.

Sabtu, 08 Desember 2012

Berhubung karena ada lomba story telling di porseni nanti. in bahan yang saya suka kalau di jadikan topik. hhehe . tpi maav kalau bahasa inggrisnya ada yang salah, maklum baru belajar.


THE TRAGIC LOVE STORY IN TORAJA [Lebonna, Paerengan, Dodeng]
Lebonna, a beautiful woman, white, long noses, lanky and long-haired of the Bau area, Bonggakaradeng. In the course of his life, he later became seizure of the man, but eventually he falls in love with a handsome man, a brave and powerful named Massudilalong Paerengan.
In a twisted affair, the two lovebirds tied the knot for lively as dead, and when she died later, they should be buried in a coffin.
                Over time, both more intimate affair, and eventually many men are jealous of the admiration Paerengan Lebonna, so many women are jealous of the admiration Lebonna Paerengan, handsome and brave young man.
However, fate would when news emerged that will do raid neighboring areas, and Paerengan which is known as a knight, was asked to lead the troops. And they go into battle to fight (Mangrari).
                Meanwhile Lebonna living in Kampung weave while waiting for her lover back. However, during the battle, one of his subordinates Paerengan secretly fled from the battlefield, with the intent to deliver seize Lebonna false news about the death Paerengan, to Lebonna by pretending sad.
                Hearing the news of the death of her lover, Lebonna very surprised and unable to accept the news. In fact, he shut himself up and refused to eat for several days.
Enterprises Paerengan men who escaped from the war proved fruitless. Lebonna not budge at all to be persuaded or seduced her love is only for Paerengan. Every night Lebonna always remembered the promise he had agreed with his girlfriend, Paerengan. And finally, he kept his promise to a lover as lively as dead by hanging himself.
                Having killed and hanged himself chose, in order to prove his holy love, then dimakamkanyang Lebonna bodies must first procession through "dialuk", then buried in a stone Liang, precisely in the village of Salu Barana, Lembang Bua Wood. According to the story, when entered into the body Lebonna Liang, new doors suddenly closed, and long hair Lebonna still straggling out through the lips Cave. According to public confidence in Toraja, then Lebonna still not willing to get into the pits unaccompanied Massudilalong Paerengan, the lover who had tied the knot with her for as lively as dead. How Paerengan? Paerengan was returning from the battlefield with the news of the victory, and went straight to the house Lebonna, is he missed his girlfriend.
But it would be terpukulnya Paerengan, Lebonna girl she loved was gone forever.
After knowing the lover is gone, life Paerengan very erratic. He was known as a true warrior and respected, is living in a closed condition. Every day he'd always sad, and alone. Dilemma, Paerengan must choose to fulfill his promise to Lebonna lively-as dead or alive to defend its territory from attack enemy territory.
Day-haripun passed, there was a man named Dodeng, Vice Paerengan very close to Paerengan. Dodeng have a palm tree adjacent to the grave Lebonna Liang. At one point, late Dodeng collect the sap / wine, so he had to leave after dusk. When taking Tuak, Dodeng heard a familiar voice, a voice that he knew and know as the voice Lebonna. Some people believe that ghosts Toraja someone who died by suicide would not calm, like ghosts Lebonna.Apa Lebonna the message to be delivered to his beloved Dodeng untuka Paerengan-Massudilalong? Dodeng hear screams Lebonna about his girlfriend, who has not fulfilled his promise
for-as lively as dead. Lebonna message to Massudilalong through Dodeng implied by the lyrics of a song:
Dodeng mangrambi mandedek, Dodeng ma’pa tuang-tuang, rampananpi pededekmu, annapi te kamali’ku …. ammu perangina’ mati’, ammu tanding talingana’…. Parampoanpa kadanku, pepasan mase-maseku, lako to Massudilalong, muane sangkalamma’ku…
Mukua duka la sang mateki e so’ eee…. Paerengan o… Rendengku.
Angku dolo, angku mate(…) tae’ si la matena, lasisarak sunga’na, (…) Ulli-ulli soladuka Borro sito’doan duka(…) o Rendengku….
Dodeng who heard the petition was full of moans, unable to do anything about it. He was stunned. When awake, he immediately ran to the house and did not have time Paerengan take wine again. Arriving at the house, he immediately fell ill and cold sweat
            However MESSAGE Lebonna to indirectly conveyed Dodeng lover, still less believe what he was hearing. He was worried it was just a mere illusion, although it had made ​​him fall ill. Finally Dodeng back trying to take ballo or wine, but this time he was earlier dating. Surprise, Dodeng, he listens to the voice came back though not too dark (night). At the sound of sadness that berintihkan message, Dodeng then flee without bring in wine.
            Finally, a change in attitude Dodeng make Paerengan suspicious. He then urged Dodeng to tell what happened to him, Dodeng did not hold and convey it to Paerengan proficiency level.
            Not sure of the story Dodeng, Paerengan wants to prove it, so the next day at dawn Paerengan Dodeng to ride with palm tree, which is not far from the cemetery Lebonna. After Dodeng climb up palm trees, the sound was again heard. Paerengan present secretly listened clearly. After hearing the message directly Lebonnaitu, Paerengan immediately to his house, into his room and closed the door tightly-rapat.ia sangt hit by negligent of the oath of allegiance which had been agreed with Lebonna; lover whom she loved. Do not wait too long Paerengan the warlord requested that all forces come together with a spear. (What would he do?) He reasoned merok will perform the ritual ceremony by slaughtering buffalo impaled way.
The next day, all the soldiers gathered in an open field. All families Paerengan also present. At that time, dozens of buffalo has been prepared, the soldiers also have membawatombak respectively. Paerengan then requested that all soldiers stuck a spear with spear upward position. When all citizens and soldiers gathered, quietly climbed up the roof of the pavilion Paerengan who had been there before. He thought to make a speech, but it turns out he just jumped right over hundreds of cutting edge that has been plugged.
            Paerengan was tragically killed, and has fulfilled his promise. At Paerengan buried, not in place Lebonna buried, the bodies Paerengan always reappears suddenly at his home. This incident happened three times, until finally tells the truth Dodeng including the voice when they want to take the wine. After BURIED WITH ONE GRAVE Lebonna, then the corpse Paerengan be quiet.

THE END ...

Senin, 22 Oktober 2012

AKU BENCI DENGAN YANG SEKARANG . Aku berharap masih bisa terulang . aku menyesal mengucapkan kata itu . sungguh ku menyesal . sangat menyesal . tapi mungkin benar jika ini yang terbaik untuk mu dan untuk ku. mungkinkah aku masih bisa melihat senyum mu ???

Selasa, 09 Oktober 2012